Aksi Paralayang di Gunung Bromo: Wisatawan Korsel Nekat Terbang

Syj.sch.id – Gunung Bromo, ikon wisata Jawa Timur, kembali menjadi sorotan pada 2025 berkat aksi paralayang di Gunung Bromo yang dilakukan wisatawan asal Korea Selatan. Aksi nekat ini memukau netizen melalui video yang viral di media sosial, menampilkan pemandangan spektakuler dari ketinggian. Petualangan ekstrem ini tidak hanya menantang adrenalin, tetapi juga menyoroti potensi wisata petualangan di kawasan Tengger. Mari telaah kronologi dan dampak dari kejadian ini.
Aksi Paralayang di Gunung Bromo yang Memukau Wisatawan
Aksi paralayang di Gunung Bromo dimulai ketika seorang wisatawan Korea Selatan, bernama Kim Ji-hoon, memutuskan meluncur dari puncak kawah menggunakan paralayang. Ia memilih waktu pagi hari untuk menikmati matahari terbit, menciptakan pemandangan dramatis dengan latar belakang lautan pasir dan kaldera luas. Kim, yang berpengalaman sebagai paralayanger, membawa peralatan pribadinya dan berkoordinasi dengan pemandu lokal untuk memastikan keamanan.
Pada 2025, Gunung Bromo semakin populer untuk olahraga udara ekstrem berkat cuaca yang mendukung. Misalnya, angin stabil di pagi hari memungkinkan penerbangan yang lancar. Aksi ini berlangsung sekitar 15 menit, di mana Kim melayang di atas kawah sebelum mendarat aman di lereng bukit. Pengalaman ini menjadi momen tak terlupakan bagi wisatawan yang mencari sensasi baru.
Kronologi Aksi Paralayang di Gunung Bromo
Wisatawan Korea Selatan tiba di Gunung Bromo sehari sebelumnya dan mempersiapkan peralatan paralayang. Ia mendaki ke bibir kawah sekitar pukul 04.00 WIB untuk menghindari keramaian. Setelah memeriksa cuaca dan kondisi angin, Kim meluncurkan dirinya dari tepi kawah, memanfaatkan hembusan angin untuk naik ke ketinggian 200 meter. Selama penerbangan, ia merekam video menggunakan kamera aksi, menangkap keindahan Bromo dari sudut unik.
Video tersebut segera menyebar di platform seperti Instagram dan TikTok, menarik ribuan like dan komentar. Beberapa netizen memuji keberaniannya, sementara yang lain mengingatkan risiko bahaya. Dengan demikian, aksi ini memicu diskusi tentang regulasi wisata ekstrem di kawasan lindung.
Respons Pihak Berwenang terhadap Aksi Nekat
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bromo Tengger Semeru segera merespons aksi paralayang di Gunung Bromo. Mereka menyelidiki apakah Kim memiliki izin resmi untuk aktivitas tersebut. Kepala BKSDA, Budi Santoso, menyatakan bahwa paralayang termasuk kegiatan berisiko tinggi yang memerlukan persetujuan khusus. “Kami menghargai semangat petualangan, tapi keselamatan dan pelestarian alam menjadi prioritas utama,” ujarnya.
Pemerintah setempat juga menggelar rapat koordinasi untuk memperketat aturan. Oleh karena itu, mulai 2025, wisatawan asing wajib mendaftar aktivitas ekstrem melalui operator terdaftar. Langkah ini bertujuan mencegah insiden serupa yang berpotensi membahayakan lingkungan dan pengunjung lain.
Potensi Wisata Ekstrem di Gunung Bromo
Aksi paralayang di Gunung Bromo membuka peluang baru bagi pariwisata petualangan. Kawasan ini, dengan topografi berbukit dan angin stabil, cocok untuk olahraga udara seperti paragliding dan hang gliding. Operator wisata lokal mulai menawarkan paket paralayang terawasi, lengkap dengan instruktur bersertifikat. Misalnya, sebuah perusahaan di Probolinggo meluncurkan program “Bromo Sky Adventure” yang menarik wisatawan mancanegara.
Selain itu, aksi ini meningkatkan promosi digital Gunung Bromo. Video viral Kim mendorong lonjakan pencarian online sebesar 30% pada minggu berikutnya. Strategi ini tidak hanya mendongkrak ekonomi lokal, tetapi juga memperkenalkan Bromo sebagai destinasi adrenalin bagi generasi muda.
Tantangan dan Harapan untuk Wisata Petualangan
Meski menjanjikan, aksi paralayang di Gunung Bromo menghadapi tantangan utama, yaitu keseimbangan antara petualangan dan konservasi. Kawasan Bromo sebagai taman nasional rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia. Selain itu, cuaca ekstrem seperti kabut tebal sering mengganggu penerbangan. Untuk mengatasinya, pemerintah berencana membangun zona khusus untuk olahraga udara.
Ke depan, Gunung Bromo berharap menjadi pusat wisata ekstrem berkelanjutan. “Kami ingin wisatawan merasakan sensasi terbang di atas Bromo dengan aman dan bertanggung jawab,” tutur seorang pemandu lokal. Dengan regulasi yang tepat, aksi nekat seperti milik wisatawan Korea Selatan dapat menjadi inspirasi positif untuk pariwisata 2025.
Aksi paralayang di Gunung Bromo membuktikan daya tarik abadi kawasan ini. Dari keberanian wisatawan Korea Selatan hingga potensi wisata baru, Bromo terus memikat dunia. Kunjungi dan rasakan sendiri petualangan di langit Tengger!