Tips Dedi Mulyadi untuk Pariwisata: Tingkatkan Kunjungan, Basmi Pungli

Syj.sch.id – Jakarta, 28 September 2025 – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menawarkan solusi cerdas untuk meningkatkan kunjungan wisata tanpa mengandalkan study tour pelajar sebagai sumber pendapatan. Melalui video di akun TikTok pribadinya pada 26 Juli 2025, Dedi membagikan tips Dedi Mulyadi untuk pariwisata yang berfokus pada kebersihan, estetika, transparansi, dan kenyamanan wisatawan. Pendekatannya menekankan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan etis, sekaligus memberantas praktik pungutan liar (pungli) yang merusak citra destinasi. Berikut adalah strategi yang ia usulkan untuk menjadikan Jawa Barat sebagai magnet wisata yang ramah dan menarik.
Kebersihan Kota: Fondasi Pariwisata Menurut Dedi Mulyadi
Dedi menegaskan bahwa kebersihan menjadi langkah awal untuk memikat wisatawan. Sungai-sungai harus bebas dari sampah, kawasan publik tertata rapi, dan lingkungan terhindar dari kesan kumuh. Dengan demikian, destinasi wisata memberikan kesan positif sejak kunjungan pertama. Misalnya, pengelolaan sampah yang baik di destinasi populer seperti Lembang atau Ciwidey dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung. Selain itu, kebersihan mencerminkan komitmen daerah untuk menjaga daya tarik wisata, yang pada akhirnya mendorong wisatawan kembali.
Kebersihan bukan hanya soal estetika, tetapi juga kesehatan. Oleh karena itu, Dedi mendorong kepala daerah untuk mengelola lingkungan dengan serius, seperti membersihkan sungai dari polusi dan memastikan fasilitas publik higienis. Langkah ini menciptakan pengalaman wisata yang menyenangkan dan berkesan.
Estetika Kota sebagai Daya Tarik Visual
Selain kebersihan, tips Dedi Mulyadi untuk pariwisata menyoroti pentingnya estetika kota. Bangunan bersejarah, seperti gedung-gedung kolonial di Bandung, harus terpelihara dengan baik. Jalanan perlu dipercantik dengan taman atau elemen visual yang menarik, sementara ruang publik ditata untuk menciptakan suasana nyaman. Akibatnya, wisatawan merasa terpikat oleh keindahan visual yang harmonis, seperti yang terlihat di kawasan Braga atau Dago.
Dedi juga menekankan bahwa estetika bukan hanya soal penampilan, tetapi juga identitas budaya. Misalnya, mempertahankan arsitektur tradisional Sunda di destinasi wisata dapat memperkuat daya tarik lokal. Dengan demikian, estetika menjadi alat untuk mempromosikan budaya Jawa Barat ke wisatawan domestik dan internasional.
Basmi Pungli untuk Pariwisata yang Transparan
Salah satu poin kunci dalam tips Dedi Mulyadi untuk pariwisata adalah pemberantasan pungutan liar. Dedi mengkritik praktik seperti calo tiket, parkir liar, dan penggandaan tiket yang membuat wisatawan merasa tertipu. Ia mencontohkan kasus di destinasi wisata populer, di mana wisatawan sering menghadapi biaya tak resmi yang mengganggu kenyamanan. Untuk mengatasinya, Dedi menyarankan sistem tiket satu pintu yang transparan, seperti pembayaran digital yang terpantau, untuk memastikan harga jelas dan adil.
Selain itu, Dedi pernah menyoroti pentingnya aplikasi seperti Si Duli untuk melaporkan pungli, seperti yang diluncurkan oleh pemerintah pada 2024 untuk memerangi praktik ilegal di sektor publik. Dengan sistem ini, wisatawan dapat melaporkan pungli secara anonim, sehingga pengelola destinasi dapat mengambil tindakan cepat. Akibatnya, kepercayaan wisatawan terhadap destinasi meningkat, mendorong kunjungan berulang.
Pedagang Jujur untuk Pengalaman Wisata Berkualitas
Dedi juga menekankan peran pedagang dalam menciptakan pengalaman wisata yang positif. Produk yang dijual, seperti makanan atau suvenir, harus berkualitas tinggi dan ditawarkan dengan harga wajar. Selanjutnya, pedagang perlu menjaga kebersihan dan menghindari praktik memaksa wisatawan untuk membeli. Misalnya, di kawasan wisata kuliner seperti Jalan Cibadak, pedagang yang ramah dan jujur dapat meningkatkan kepuasan pengunjung.
Dengan demikian, pelatihan bagi pedagang menjadi penting. Pemerintah daerah dapat mengadakan program untuk meningkatkan keterampilan pedagang dalam pelayanan dan pengelolaan usaha, sehingga menciptakan citra destinasi yang ramah dan profesional.
Pemandu Wisata dan Keamanan yang Terlatih
Tips Dedi Mulyadi untuk pariwisata juga mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pemandu wisata harus terlatih untuk memberikan penjelasan yang informatif, sopan, dan ramah. Selain itu, keamanan di destinasi wisata perlu dijamin, sehingga pengunjung merasa nyaman berjalan kaki atau bersantai. Misalnya, di kawasan wisata alam seperti Gunung Tangkuban Perahu, kehadiran petugas keamanan yang sigap dapat mencegah insiden dan meningkatkan rasa aman.
Dedi juga menyoroti pentingnya koordinasi dengan pihak keamanan untuk mencegah pungli atau gangguan lainnya, seperti yang ia lakukan saat menangani pelanggaran di sektor pendidikan. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati pengalaman tanpa khawatir akan gangguan.
Infrastruktur dan Kelancaran Lalu Lintas
Musim libur sering menyebabkan kemacetan di jalur wisata, seperti di Puncak, Bogor. Untuk mengatasinya, Dedi mendorong pembangunan infrastruktur transportasi yang memadai. Jalan yang baik dan pengelolaan lalu lintas yang efektif memastikan wisatawan tiba di destinasi tanpa kelelahan. Selain itu, Dedi pernah mengkritik kerusakan infrastruktur akibat aktivitas ilegal, seperti penambangan, yang juga memengaruhi akses wisata. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur menjadi kunci untuk mendukung pariwisata yang lancar.